MahEm Unggul, DeJe Klaim Menang
Pilkada
padang,pilkada kota padang,pilkada putaran 2
padang,pilkada putaran kedua kota padang,walikota baru padang,hasil
pilkada padang,hasil pilkada kota padang,hasil pemilihan walikota
padang,hasil pemilihan walikota kota padang,hasil pilkada kota
padang,hasil pemilihan putaran 2 kota padang,mahem,deje,quick count
pilkada padang,quick count pilkada kota padang,quick count pilkada kota
padang putaran 2,quick count pilkada padang putaran 2
Padang, Padek—Pasangan calon wali kota-calon wakil
wali kota (Cawako-Cawawako) Padang, Mahyeldi-Emzalmi (MahEm)
diyakini unggul tipis atas pasangan calon nomor urut 3 Desri
Ayunda-James Hellyward, pada Pilkada Padang putaran II yang
berlangsung kemarin (5/3).
Meski begitu, kedua pasangan calon ini tetap menunggu hasil resmi
rekapitulasi hasil perhitungan suara yang dilakukan KPU Padang 10
Maret nanti.
Pasangan calon MahEm unggul tipis berdasarkan hasil rakapitulasi
suara akhir Kesbangpol Padang dari masing-masing TPS. Pasangan
MahEm 148.691 suara (50,23) dan DeJe 147.321 suara (49,77). Total
pemilih sebanyak 296.003 orang, sedangkan total daftar pemilih tetap
560.286 orang.
Perolehan suara ini hampir sama dengan
quickcount Mika Consultant Politic, dan
realcount Posko Pemenangan MahEm dari seluruh TPS. Pada
quickcount Mika, pasangan DeJe memperoleh 49,23 persen, dan MahEm 50,77 persen suara.
Sedangkan hasil akhir
realcount Posko Pemenangan MahEm
berasal dari pengumpulan suara dari seluruh TPS, DeJe memperoleh
147.139 (49,72 persen), dan MahEm 148.813 (50,28 persen. Satu-satunya
perbedaan hasil Pilkada Padang putaran II ini, terlihat dari
realcount Posko Pemenangan DeJe. Di sini, pasangan DeJe memperoleh 51,23 persen, dan MahEm 48,77 persen.
”Perlu dicatat bahwa
quickcount (hitungan cepat) itu menggunakan metode
sample.
Sampling error-nya 1 persen,” ujar peneliti Mika Consultant Politic, Andri Rusta kepada
Padang Ekspres, kemarin (5/3).
Dalam
quickcount ini, Mika Consultant Politic bekerja sama dengan
Padang TV dan
Padang Ekspres. Sebanyak 479 sampel diambil di 11 kecamatan di Kota Padang, atau sekitar 30 persen dari TPS.
“Cara membacanya bisa plus atau minus satu persen. Artinya, MahEm unggul sangat tipis sekali dari DeJe,” sebutnya.
Dari hasil hitungan cepat ini, juga terungkap bahwa pasangan MahEm
berhasil menguasai empat kecamatan, yakni Kuranji, Padang Timur,
Padang Utara dan Pauh. Kecamatan Kuranji menjadi penyumbang
suara terbesar bagi MahEm dengan total suara 61,58 persen,
sedangkan DeJe hanya 38,41 persen.
Sedangkan pasangan DeJe berhasil menguasai tujuh kecamatan, yakni
Nanggalo, Bungus Teluk Kabung, Padang Selatan, Padang Barat,
Kototangah, Lubukbegalung dan Lubukkilangan (
lihat grafis, red).
Sedangkan tingkat partisipasi pemilih 56,4 persen dan golongan
putih 43,6 persen. Angka golput meningkat dari pilkada putaran I
sebesar 42,23 persen.
Meski begitu, Andri menekankan bahwa pihaknya tetap mengakui hasil
akhir Pilkada Padang putaran II adalah hasil pleno KPU Padang. “Kita
tetap meminta masyarakat menunggu hasil resmi KPU,” sebutnya. Dalam
quickcount ini, Mika Consultant Politic melibatkan 500 orang relawan yang berasal dari mahasiswa Unand, BEM UNP, serta anggota Pramuka.
Kepala Kesbangpol Kota Padang, Nasrul Sugana mengakui data yang
diperoleh anggotanya merupakan hasil laporan dari PPK dan personel
kecamatan di Kota Padang. “Itu masih data mentah yang kita terima dari
PPK dan kecamatan. Tapi data
fix-nya tetap saja hasil pleno KPU yang akan menentukan nantinya,” ujar mantan Kasat Pol-PP tersebut.
Kendati diunggulkan,
Ketua Tim Pemenangan Pasangan
MahEm, Muharlion mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil pleno KPU.
“Kami tetap menunggu perhitungan suara resmi,” kata Muharlion dalam di
acara
Ngopi (ngobrol politik) di
Padang TV (Grup Padang Ekspres), kemarin (5/3). Acara yang dipandu Pemred
Padang TV
Vinna Melwanti ini, juga menghadirkan Ketua Tim Pemenangan Pasangan
DeJe, Zainal Ibrahim. “Keuntungan kami memang di empat kecamatan itu (
lihat grafis, red).
Kami menang mutlak. Inilah yang menurut kami mendongkrak suara
MahEm,” terang Muharlion. Keberhasilan ini, menurut Muharlion, tak
terlepas berjalannya mesin politik pasangan MahEm.
Di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan Pasangan DeJe, Zainal Ibrahim belum sepenuhnya percaya dengan hasil
quickcount Mika Consultant Politic. Timnya justru mengklaim pasangan DeJe unggul dalam
realcount yang dibuatnya. Tim DeJe juga mempertanyakan kevalidan data
quickcount Mika Consultant Politic tersebut.
“Kami di DeJe juga punya
realcount dan sampai hari ini masih melakukan penghitungan. Kami masih di lapangan melakukan penghitungan. Justru hasil
realcount kami, pasangan DeJe unggul 51,23 persen,” tegas Ibrahim.
Ibrahim melihat, keunggulan DeJe di tujuh kecamatan itu (sesuai
quickcount Mika,
red), mutlak karena masyarakat ingin pemimpin yang bisa membawa
Kota Padang berubah. “Saya melihat masyarakat ingin perubahan
dengan memilih DeJe. Terkait tidak menang mutlak di Kecamatan
Kototangah, menurut saya, masyarakat sudah cerdas. Dan kami pun
menyerahkan sepenuhnya pada pilihan masyarakat,” tuturnya.
Partisipasi Rendah
Melihat partisipasi pemilih pada putaran kedua ini, sejumlah
pengamat memprediksi akan lebih rendah dibandingkan putaran pertama,
yakni 57,3 persen. Penyebab rendahnya partisipasi ini akibat banyak
faktor, mulai dari ketidaktahuan, pesimis, dan alasan ekonomi.
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Unand Asrinaldi, kemarin
(5/3). “Banyak yang tidak tahu dan tidak antusias,” katanya. Lebih
rinci, Asrinaldi menjelaskan, bagi masyarakat berekonomi kecil menengah,
masalah keuangan menjadi alasan. Mereka ini lebih memilih bekerja
dibandingkan menggunakan hak suaranya. Seperti pedagang di Pasar Raya
dan pasar lainnya.
Bagi masyarakat di pinggir kota, Asrinaldi melihat, masyarakat ini
tidak mengetahui kapan pelaksanaan pilkada putaran kedua. Sedangkan
bagi masyarakat ekonomi menengah ke atas, bisa saja mereka kecewa
pada pemerintahan sebelumnya.
Pengamat politik dari IAIN Imam Bonjol, M Taufik menilai rendahnya
partisipasi pemilih ini juga akibat tidak berhasilnya parpol
menjalankan fungsinya sebagai “mesin politik”.
Meskipun salah satu pasangan calon independen didukung oleh
sejumlah parpol, tambahnya, tapi belum tentu kader parpol ini juga
ikut mendukung. Selain itu, banyak juga yang memanfaatkan hari
pencoblosan ini untuk libur. “Kalau untuk tidak tahu, saya yakin
sudah tahu masyarakat ini. Tapi masyarakat tidak peduli,” katanya.
Menurutnya partisipasi ini diamini Muharlion. “Selain terjadi
pengunduran jadwal, pilkada putaran kedua ini juga kurang sosialisasi,”
cetus Sekum DPD PKS Padang ini.
Biarpun begitu, menurut Muharlion, tim pemenangan MahEm sudah
berupaya maksimal membantu penyelenggaran pilkada ini dengan
menyosialisasikan jadwal putaran kedua kepada masyarakat.
“Setiap kegiatan, kami selalu mensosialisasikan pada masyarakat agar
menggunakan hak pilihnya dengan baik, dan tidak golput,” akunya.
Rendahnya partisipasi ini juga terungkap dari pantauan
Padang Ekspres
di sejumlah TPS. Bahkan, rata-rata angka golput hampir mendekati 50
persen. Di TPS 13 Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, misalnya.
Di mana dari total 337 pemilih, hanya sebanyak 159 pemilih yang
menyalurkan suaranya. Kemudian di TPS 13 Ulakkarang Selatan, dari
total pemilih 284, hanya sebanyak 142 yang menggunakan hak pilihnya.
Berharap Partisipasi Naik
Di sisi lain, Ketua KPU Padang Alison mengatakan bahwa pemilih
pilkada putaran kedua ini sebanyak 560.723 orang. “Jumlah ini berkurang
903 orang dari pemilihan putaran pertama,” ungkap Alison kepada
wartawan saat mendampingi Ketua KPU RI Husni Kamil Manik yang turut
mencoblos di TPS 01 Suraugadang, Kelurahan Nanggalo.
Tak banyak yang disampaikan Husni Kamil terkait pelaksanaan
Pilkada Padang putaran kedua ini. Dirinya hanya mengharapkan
partisipasi pemilih bisa lebih baik dari sebelumnya. “Selain itu, saya
juga berharap hal sama juga terjadi pada pileg mendatang. Sebab dengan
tingginya partisipasi pemilih, menunjukkan adanya kesadaran pemilih
terhadap hak politiknya,” kata Husni didampingi jajaran komisioner KPU
Sumbar.
Menyangkut pemilih disabilitas, menurut Husni, akan difasilitasi
dengan tenaga pendamping dari petugas KPPS. “Namun dalam pencoblosan
di bilik suara, pendamping harus sama pilihannya dengan pemilih
disabilitas tersebut,” ingat Husni.
Ketua KPPS TPS 01 Surau Gadang, Ali Amran menyebutkan, jumlah
pemilih di TPS tempat Husni mencoblos sebanyak 325 pemilih. “Jumlah
itu sama dengan pemilih pada pilkada putaran pertama. Dan tingkat
partisipasi pemilih pada putaran pertama itu mencapai 60 persen,” jelas
Ali Amran didampingi anggota KPPS Riki, Eka, Jon dan lainnya.
Di TPS 01 Suraugadang ini, pasangan MahEm meraih 108 suara, sedangkan
DeJe 82 suara. Ali Amran mengatakan, hanya 193 pemilih yang mencoblos
dari 325 pemilih. “Surat suara tidak sah 3, karena mencoblos kedua
pasangan calon,” kata Ali Amran.
Dukung Wako Terpilih
Di sisi lain, Cawako Desri Ayunda usai mencoblos di TPS VI, di RT 03,
RW V, Kelurahan Cengkeh Nan XX, Kecamatan Lubukbegalung, kemarin (5/3)
mengimbau masyarakat mendukung siapa pun pasangan calon yang
terpilih.
“Siapa pun yang menang di antara dua pasangan ini, masyarakat
harus mendukung penuh, karena kita semua bertujuan membangun Kota
Padang lebih baik. Apa pun hasilnya kita terima, karena itu telah
keterwakilan masyarakat. Meski demikian
Insya Allah, kami optimistis menang,” ungkap Desri didampingi keluarganya kemarin.
Dalam kesempatan itu, Desri juga berharap putaran kedua ini
betul-betul terlaksana dengan baik. “Saya yakin putaran kedua ini
tidak ada persoalan. Kami berharap, kita sama-sama berdoa, putaran
kedua ini berlangsung
badunsanak dan berjalan sukses, dan aman,” harapnya.
Desri tak sendiri mencoblos dengan mengendarai mobil Pajero Sport,
ia memboyong keluarga kecilnya yakni tiga putri, dan satu putranya.
Meski begitu hanya satu putranya yang bisa memberikan hak suara, karena
istri, dan ketiga putrinya tidak memiliki KTP Padang. Di TPS ini
DeJe menang setelah memperoleh 228 suara, dan MahEm 130 suara.
Sedangkan pasangannya James Hellyward mencoblos di TPS VI,RT 3, RW
VI, Kelurahan Kampuangbaru, Kecamatan Lubukbegalung. Di TPS ini
DeJe kalah tipis dengan memperoleh 141 suara, dan MahEm 145 suara.
Di sisi lain, Cawako Padang Mahyeldi unggul di TPS tempat dia
memilih, yakni TPS IX Kelurahanolo. MahEm unggul 75 suara dan DeJe 72
suara. Mahyeldi datang bersama istri dan dua anaknya. Pada kesempatan
itu Mahyeldi meminta agar masyarakat Padang bisa menggunakan hak
suaranya.
Sedangkan di TPS 8 Kelurahan Kampungjao, tempat mantan Wali Kota
Padang Fauzi Bahar memilih, pasangan DeJe unggul dengan 117 suara dan
MahEm 87 suara.
Belum Ada Pelanggaran
Sampai sore kemarin (5/3), Ketua Panwaslu Padang Nurlina K
mengatakan bahwa pihaknya belum menemukan pelanggaran
pelaksanaan Pilkada Padang. Panwaslu menurunkan pengawas di
setiap TPS. Meskipun begitu, Panwaslu juga menerima sejumlah.
(zul/eko/ayu/bis/zil/esg/c)